Sumsel akan jadi pusat tambang ramah lingkungan
Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Pertambangan Sumsel Izro Maita usai rapat kajian pengembangan aplikasi teknologi gasifikasi batu bara bawah permukaan di Palembang, Kamis mengatakan, sekarang ini sedang dijajaki potensi batu bara yang ada setelah itu dilakukan pengembangan.
Keuntungan penggalian tambang menggunakan teknologi modern itu di mana batu bara dalam permukaan tidak perlu digali lagi dan bisa dikelola langsung di dalam tanah tempat tambang tersebut.
Lebih lanjut dia mengatakan, setelah dikelola batu bara tersebut dapat dijadikan gas selanjutnya dialirkan ke konsumen.
Teknologi itu memang belum ada di Indonesia dan Sumsel menjadi pertama penerapan penggalian tambang bawah permukaan tersebut.
Sementara penerapan teknologi itu yang telah berhasil yakni di Rusia dan diharapkan Sumsel nanti juga berjalan dengan baik.
Mengenai potensi batu bara yang dapat dikelola kedalamannya antara 300 meter hingga 1000 meter sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Sementara Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumsel Eddy Hermanto mengatakan, mengenai lokasi yang menjadi tempat pengelolaan tambangan bawah permukaan itu yakni di Tanjung Enim.
Hal ini karena potensi batu baranya cukup besar sehingga dapat dimanfatakan semaksimal mungkin, kata dia.
Namun, yang jelas, penerapan teknologi tersebut karena cadangan batu bara terus menurun sementara kebutuhannya meningkat pesat.
Sementara, data Antara bahwa cadangan batu bara di Sumsel mencapai 22,24 miliar ton, dimana sekarang ini baru dapat dimanfaatkan kisaran 20 juta ton per tahun melalui perusahaan tambang antara lain PTBA di Tanjung Enim, Kabupaten Muaraenim.
25 Jul, 2013
-
Source: http://sumsel.antaranews.com/berita/276978/sumsel-akan-jadi-pusat-tambang-ramah-lingkungan
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com